Menurut Haru, saat ini Jabar memiliki persoalan kompleks, mulai dari pengangguran, stunting, kemiskinan ekstrem, risiko bencana alam, serta sampah.
“Jabar itu kan tujuan investasi terbesar di Indonesia, tapi ternyata tidak berdampak kepada lapangan pekerjaan yang tersedia. Selama ini investasinya padat modal,” kata Haru.
“Kalau menurut saya, sudah cukuplah, tidak perlu terlalu banyak gimmick. Saya inginnya pembangunan Jawa Barat tidak lagi berbasis gimmick. Lebih substansial saja,” pungkasnya.