Gerakan perubahan yang diusung bakal calon presiden (Capres) Anies Baswedan bukan semata pergantian kepemimpinan. Lebih jauh adalah bagaimana mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Anies Baswedan di hadapan ribuan kader dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam kegiatan jalan sehat di Kota Tasikmalaya, Sabtu (2/9/2023).
Mulanya, Anies menyinggung soal persatuan yang dapat tercipta dengan adanya keadilan. Ia meyakini persatuan sukar terwujud jika ketimpangan masih terjadi di masyarakat.
“Itulah mengapa kita mengusahakan keadilan. Kita ingin rumah tangga rumah tangga kita merasakan keadilan,” ujar Anies.
Dikatakan Anies, pergantian kepemimpinan pasti akan terjadi pada Pilpres 2024. Namun tidak semua kandidat memikirkan perubahan ke arah lebih baik, khususnya berkaitan dengan keadilan dan kesejahteraan.
“Karena itu kita menyebut gerakan perubahan. Kita ingin harga yang mahal menjadi murah. Insyaallah kita juga ikhtiarkan pendidikan terjangkau,” tegas Anies.
Sementara itu, Ketua DPW PKS Jabar, Haru Suandharu menerangkan, tingginya harga kebutuhan pokok sangat dipengaruhi kebijakan politik. Artinya, ada kesalahan dalam kebijakan politik yang membuat harga-harga tidak terjangkau.
“Misal, tingginya harga BBM. Jika harga BBM tinggi, maka transportasi mahal. Berimbas ke biaya produksi dan distribusinya jadi mahal,” terang Haru.
Atas dasar itu, Haru mendorong adanya perubahan di kepemimpinan Indonesia ke depan, khususnya dalam kebijakan politik. Sehingga, persatuan masyarakat dapat terwujud karena adanya keadilan dan kesejahteraan.
“Kita ingin harga-harga terjangkau, dan mudah-mudahan di tahun 2024 ada perubahan politik, sehingga kita bisa memberikan keadilan dan kesejahteraan kepada masyarakat,” tandas Haru.
Sumber :rri.co.id
Leave a comment