Ketua DPW PKS Jabar Haru Suandharu menggandeng warung milik warga di Cipamokolan, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, dengan menghadirkan warung sembako murah.
“Masyarakat bisa berbelanja (sembako) dengan harga yang lebih murah,” katanya, Selasa (2/1/2024).
“Harapannya mudah-mudahan masyarakat terbantu dengan harga bahan pokok yang sangat tinggi bisa meringankan,” ungkapnya menambahkan.
Menurut Haru, gerakan warung sembako murah merupakan salah satu metode menekan angka inflasi, guna meningkatkan daya beli masyarakat.
Sebagai informasi, inflasi di Jawa Barat tahun ke tahun (y-on-y) mencapai 2,85 persen dan Inflasi tahun kalender (y-to-d) sebesar 2,09 % .
Adapun penyumbang utama inflasi yoy di antaranya adalah komoditas beras, cabai merah dan lain sebagainya.
“Mudah-mudahan kita laksanakan secara berkala, tidak hanya sekali.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua RT 05 Cipamokolan, Ajat Sudrajat, mengatakan, jumlah warga yang menetap di daerah RT 05 sebanyak 200 jiwa dengan rata-rata mata pencaharian sebagai buruh.
Hadirnya warung sembako murah, menurut Ajat, dapat meringankan beban masyarakat di tengah naiknya harga kebutuhan pokok.
Iklan untuk Anda: Download Buku PDF Gratis Kurikulum Merdeka Mapel Matematika Kelas 1-6 SD/MI Tahun Ajaran 2023/2024
“Penjual sembako di warung memang ada, tapi ketika harga bahan pokok naik pasti harga ikut meroket. Sembako murah menjawab kebutuhan masyarakat saat ini,” katanya.
Sementara salah seorang pemilik warung Siti Zaenab mengatakan, sembako di warung sembako murah dijual dengan harga di bawah rata-rata.
“Telur dibanderol dengan harga Rp 25 ribu, minyak satu liter Rp 13.500 dan beras per kilo Rp 13 ribu,” ujar Siti Zaenab.
Siti mengatakan, semua jenis sembako laku terjual.
“Semua jenis bahan pokok seimbang pembelinya, karena harga bahan pokok belakangan ini meroket. Harga yang dijual di bawah rata-rata ini membantu daya beli masyarakat,” kata Siti. (*)
Sumber : priangan.tribunnews.com
Leave a comment