Fenomena pungutan liar (pungli) dan parkir liar menjadi permasalahan serius yang kerap dikeluhkan warga Kota Bandung. Namun ternyata, persoalan tersebut tak hanya terkait penegakan hukum, melainkan juga kompleksitas sosial dan ekonomi.
Umum diketahui, keberadaan pungli dan parkir liar sering kali melibatkan oknum yang mengaku bagian organisasi masyarakat (ormas) tertentu. Keterlibatan mereka salah satunya dipicu karena sulitnya akses ke lapangan kerja.
Menanggapi persoalan tersebut, calon Wali Kota Bandung nomor urut 2, Haru Suandharu, mengungkap strategi serta langkah konkret untuk meminimalkan pungli dan parkir liar.
Menurutnya, langkah strategis yang penting dilakukan ke depan adalah membuka lebih banyak peluang kerja serta meningkatkan keterampilan masyarakat.
“Mungkin ada keterbatasan keterampilan dari mereka, jadi kita perlu melakukan pendampingan agar mereka memiliki skill untuk mencari usaha yang halal dan baik,” kata Haru usai acara Buka Suara di Bandung, Sabtu (9/11).
Kendati demikian, Haru juga tidak menutup kemungkinan melakukan penindakan tegas untuk praktik-praktik pungli dan parkir liar. Apalagi jika ada tindakan yang menjurus kepada kriminalitas.
“Kalau sifatnya sudah kriminal, harus kita tindak tegas. Negara tidak boleh kalah oleh premanisme,” ujar Haru.
Lebih lanjut, Haru memaparkan rencana menciptakan 100 ribu wirausaha baru di Bandung. Ia menyadari, pelatihan dan pendampingan usaha tidak boleh sebatas seremonial tanpa ada tindak lanjut.
“Banyak anak muda kritis yang bilang, pelatihan saja tidak cukup. Kita harus memastikan ada tindak lanjut setelah pelatihan. Ini jadi catatan penting untuk kita,” tambahnya.
Dalam upaya mendorong penciptaan wirausaha baru, ia bakal menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin), serta Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
Menurut Haru, kolaborasi dengan para pengusaha yang berpengalaman akan membantu memberikan mentoring efektif bagi calon-calon wirausahawan baru di Bandung.
“Tentu yang dibutuhkan bukan hanya pelatihan, tapi juga kemudahan dalam perizinan, bantuan promosi, hingga bantuan permodalan. Kita tidak ingin anak-anak muda hanya jadi aktivis pelatihan tanpa kesempatan riil untuk berkembang,” jelasnya.
Haru berharap, dengan langkah-langkah konkret tersebut, masalah pungli dan parkir liar di Bandung bisa berkurang, sementara warga juga lebih sejahtera melalui terbukanya peluang usaha yang produktif dan berkelanjutan.
Sumber : rmoljabar.id
Leave a comment