Inkubator bisnis mendorong para pelaku UMKM menerapkan usaha berkelanjutan. Peluang kewirausahaan yang kian meroket, tak menutup kemungkinan para pengusaha mikro mendapat pementoran hingga investor.
Salah satu wadah pengembangan bisnis, Next Preneur dinisiasi untuk membantu pengembangan bisnis para anak muda untuk menciptakan geliat pengusaha di Jawa Barat.
Setelah proses panjang yang diikuti lebih dari 15.000 pelaku UMKM se-Jawa Barat, terpilih tiga terbaik mendapat modal usaha jutaan rupiah dan beasiswa pelatihan bisnis.
“Saya adalah seorang yang memang ingin berkecimpung di dunia usaha, tapi tidak tahu caranya. Kami masyarakat itu tidak butuh dikasih ikan, tapi butuh dikasih Kail dan diajari cara memancing,” ujarnya, saat ditemui di Jalan Sukajadi nomor 16, Kota Bandung pada Jumat (1/3).
Dia mengatakan, sebagai pemula pentingnya mengetahui langkah-langkah entrepreneur dalam merintis bisnisnya.
“Pelaku usaha memang kesulitan untuk membangun bisnis. Bagaimana caranya bertahan ketika bisnis gagal dan lain sebagainya,” ungkapnya.
Zahara ialah pelaku usaha kuliner khas Palembang, yakni Pempek. Dia berani beradu soal cita rasa, meski di pasarkan di Jawa Barat.
Sebelumnya, ia mendalami pastry and bakery dengan mengolah brownies kemudian berpindah mendalami olahan ikan dan cuko ini.
“Saat usaha itu gagal tidak tahu hal apa yang harus dikembangkan. Sampai akhirnya mengukuhkan tekad mengikuti acara ini dan bertemu dengan para mentor,” ungkapnya.
Pengetahuan akan bisnisnya semakin terbuka lebar, tak hanya dari rasa yang lezat.
Branding produk hingga pemasaran harus ia gencarkan.
“Dalam bisnis itu ada namanya bisnis model kanvas yang baru saya tahu ketika ikut pelatihan dan banyak ilmu lainnya yang bida digali. Saya yakin para UMKM itu punya produk-produk yang bagus dan berpotensi, tapi bingung cara mengembangkannya,” paparnya.
Sementara itu, Ketua DPW PKS Jawa Barat, Haru Sundharu, menilai potensi para pelaku usaha mikro sangat besar di Jawa Barat.
“Melalui pelatihan dan kegiatan yang mendorong kewirausahaan, maka otomatis lapangan pekerjaan terbuka,” ujarnya.
Hematnya, kemauan masyarakat untuk berusaha maupun membuka lapangan pekerjaan dapat menumbuhkan potensi ekonomi kreatif yang terus bergulir.
“Mudah-mudahan harapan kita, bangsa Indonesia bukan yang terus menerapkan Bansos dan mengharapkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) namun dapat berdaya saing,” ucapnya.
Sumber : jabar.tribunnews.com
Leave a comment