Suasana debat terakhir calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung 2024 di Ballroom Trans Luxury Hotel, Selasa malam (19/11/2024), berlangsung panas. Perdebatan memuncak saat para kandidat saling bertanya, memberikan jawaban, dan melontarkan sanggahan atas pandangan masing-masing.
Calon Wali Kota nomor urut 2, Haru Suandharu, memulai sesi tanya-jawab dengan menanyakan strategi para kandidat untuk menjadikan Bandung sebagai Kota Kreatif Dunia.
Calon nomor urut 3, Muhammad Farhan, menjadi yang pertama menjawab. Farhan menyebutkan, kolaborasi dengan pemerintah pusat dan provinsi diperlukan, salah satunya dengan mendirikan SMK yang berfokus pada pendidikan kreativitas dan wisata di Kota Bandung.
Namun, Haru mengkritik gagasan tersebut. Ia menilai, membangun kreativitas tidak dapat dicapai hanya dengan mendirikan sekolah.
“Untuk Kang Farhan, kalau menurut saya, melahirkan orang kreatif itu bukan dengan sekolah. Gak nyambung. Untuk membuat orang itu kreatif, harus diberi ruang, diberi bantuan, dan dukungan dari pemerintah,” ujar Haru.
Haru menambahkan, pemerintah perlu aktif menyediakan fasilitas dan peluang nyata. Ia mengusulkan program hibah dana bagi pelaku usaha kreatif sebagai langkah konkret.
“Saya usul, kita kasih hibah 50-100 juta untuk yang masih startup. Sementara untuk yang sudah masuk ke profesional, kita kasih hibah secara kompetitif seperti di Pemprov Jabar agar bisa berkembang lebih jauh lagi,” lanjutnya.
Selain mengkritik Farhan, Haru juga membantah pernyataan calon nomor urut 4, Arfi Rafnialdi, terkait pembangunan sumber daya manusia (SDM). Haru menegaskan, SDM kreatif memerlukan kehadiran pemerintah sebagai pengayom dan fasilitator, bukan sekadar kebijakan formal.
“Saya katakan, ini isunya SDM kreatif merasa Kota Bandung ini fatherless, gak ada bapaknya. Fatherless bukan hanya di keluarga yang membuat orang jadi broken home. Jangan sampai SDM di Kota Bandung menjadi apatis terhadap pemerintah,” tegas Haru.
Mengakhiri pernyataannya, Haru optimistis Bandung dapat menjadi Kota Kreatif Dunia yang tidak hanya mendukung perkembangan kreatifitas warganya, tetapi juga memberikan perhatian terhadap kebutuhan sosial masyarakat.
“Mudah-mudahan kita bisa menjadikan Bandung Kota Kreatif Dunia dan HD pisan,” pungkasnya.
Sumber : rri.co.id
Leave a comment