Bandung – Bandung Raya terancam dipenuhi sampah, seiring dengan kebakaran yang terjadi terjadi di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat selama satu pekan terakhir.
Menyikapi persoalan ini, Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Barat, Haru Suandharu mendesak pemerintah provinsi (Pemprov) untuk segera mengakselerasi aktivasi Tempat Pembuangan dan Pengelolaan Akhir Sampah (TPPAS) regional Legok Nangka dan Lulut Nambo, guna mengurai masalah ini.
Dia mengatakan, arahan pemerintah yang meminta menahan pengiriman sampah ke TPAS Sarimukti bukan solusi, karena dapat menyebabkan masalah lain. Maka dari itu, dia mendorong agar kedua TPPAS tersebut segera diaktifkan.
“Kita sudah mendengar ya, bahwa TPA Sarimukti ini sudah overload mencapai 700 persen ini artinya kondisinya saat ini sudah sangat darurat. Jadi ketika sekarang ada kebakaran sudah enam hari belum padam apinya, pemerintah provinsi maupun kota/kabupaten tidak bisa hanya memberikan instruksi untuk menahan sampah saja, yang justru menimbulkan permasalahan lain seperti penumpukan sampah,” ujarnya Sabtu 26 Agustus 2023.
Maka dari itu, dia menilai TPPAS Legok Nangka dan Lulut Nambo sejatinya dapat segera dioptimalkan dalam merespon bencana ini. Supaya tidak terjadi penumpukan sampah di Bandung Raya yang lebih massif.
“Saya kira langkah-langkah ekstrem dengan segera mengaktifkan Legok Nangka dan Lulut Nambo menjadi hal yang harus dilakukan. Bukan hanya kejutan sesaat, jadi penanganannya pun harus berjalan secara sistematis mulai dari jangka pendek, menengah dan panjang, sehingga peristiwa seperti ini tidak terulang kembali,” ucapnya.
“Makanya dari awal sudah saya sampaikan, bahwa belum saatnya kita duduk manis dan tidur nyenyak. Masih banyak permasalahan yang harus di atasi di Jawa Barat dan saya merasa himbauan pemerintah untuk menahan pengiriman sampah bukanlah solusi yang tepat dan justru akan menimbulkan permasalahan lain,” sambungnya.
Selain itu, Haru juga mendorong Pemprov Jabar untuk segera memberlakukan darurat sampah, seiring dengan adanya kebakaran yang terjadi di TPAS Sarimukti. Sambil mengupayakan pemadaman kobaran api, melalui melalui perencanaan matang guna tidak memberi ekses dan akhirnya berujung menciptakan dampak lebih parah.
“Sehingga ada langkah langkah kuratif yang bisa dilakukan. Mulai dari pemadaman api di TPA Sarimukti, mengingat tumpukan sampah yang tercampur dan kering ini memiliki kandungan Ch4 yang tinggi. Berpotensi meledak dan api tak kunjung padam, termasuk diantaranya mempersiapkan anggarannya, dengan dinyatakannya kondisi darurat sampah maka penggunaan dana cadangan pun bisa dilakukan untuk mengatasi masalah di TPA Sarimukti,” tandasnya. (Yuliantono)***
Sumber : inilahkoran.com
Leave a comment