Calon Wali Kota Bandung nomor urut 2, Haru Suandharu mengisi akhir pekan dengan melakukan kegiatan “Sapa Warga” dan para pedagang di Pasar Kaget 46 Cipadung, Kota Bandung, Minggu pagi (13/10).
Haru berpendapat, pasar kaget adalah salah satu kearifan lokal yang harus dilestarikan. Namun, ia mengatakan perlu penataan dan pengelolaan agar saling menguntungkan.
“Tadi ada keluhan warga komplek tidak bisa keluar karena macet. Artinya akses darurat warga perumahan harus ada, tapi pedagang tetap bisa jualan,” ujar Haru.
Dalam kegiatan tersebut, Haru juga berbincang dengan para pedagang dan mendengarkan keluh kesah mereka. Salah satunya terkait menurunnya daya beli masyarakat.
“Saya kira ini kan kondisi global ya, artinya kita gak bisa mengelak. Tinggal sekarang dari pemerintah apa yang bisa dilakukan,” ujar Haru.
Haru pun mendorong pemerintah merespons persoalan tersebut dengan langkah konkret. Ia mengusulkan agar pemerintah memasifkan kegiatan pasar murah.
“Dengan pasar murah-pasar murah itu akan sangat membantu masyarakat. Mudah-mudahan bisa sedikit meningkatkan daya beli masyarakat,” ujarnya.
Di tempat sama, Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Bandung, Ahmad Rahmat Purnama mengatakan, munculnya pasar kaget adalah langkah pedagang memenuhi kebutuhan di tengah lesunya kondisi ekonomi.
Maka dari itu, Ahmad mendorong agar ada bantuan modal bagi masyarakat khususnya para pelaku UMKM, sehingga mereka bisa tetap berjualan.
“Itu (bantuan modal) harus kita dorong. Mudah-mudahan ada pinjaman lunak bagi UMKM, jadi mereka mendapat pinjaman tapi bunganya dibantu pemerintah,” kata Ahmad.
Ahmad mengungkapkan, visi Bandung Kota Kreatif Dunia yang dicanangkan Haru Suandharu, salah satunya karena besarnya potensi pelaku UMKM. Karena itu, mereka harus mendapat dukungan baik dari pemerintah.
“Wajar jika muncul pasar kaget karena itu kebutuhan mereka berjualan, supaya mereka bisa menjemput bola langsung kepada konsumen,” tutup Ahmad.
Sumber : rmoljabar.id
Leave a comment