Jelang berakhirnya masa kampanye Pilkada 2024, elektabilitas pasangan Haru Suandharu – Dhani Wirianata berada di posisi teratas dengan 36,58%. Ini terlihat dari hasil survei yang dilakukan Polsight.
Survei difokuskan pada angka elektabilitas empat pasangan calon yang maju dalam Pilkada Kota Bandung 2024.
Untuk posisi dua ditempati M. Farhan-Erwin, disusul Arfi Rafnialdi – Yena Iskandar Masoem dan Dandan Riza Wardana – Arif Wijaya.
Analis politik dan Direktur Riset Polsight, Kiki Pratama, M.Si. mengatakan Polsight kembali melakukan survei preferensi politik masyarakat Kota Bandung. Survei dilaksanakan di
lapangan pada 17-21 November 2024.
Dikatakannya, margin of error dalam survei ini ± 2,83% dengan tingkat kepercayaan 95%. Survei Polsight kali ini berfokus pada angka elektabilitas empat pasangan calon yang maju di Pilkada Kota Bandung 2024.
Lebih lanjut, Kiki mengatakan, persentase suara pada simulasi surat suara pemilihan Wali Kota Bandung, menunjukkan elektabilitas pasangan Haru – Dhani teratas.
Dalam simulasi tersebut, responden disodori spesimen surat suara Pilkada Kota Bandung 2024 dan mendapat pertanyaan seandainya Pilwalkot Bandung digelar hari ini, pasangan mana yang akan dipilih.
“Elektabilitas Haru – Dhani berada pada posisi teratas dengan 36,58%, kemudian Farhan – Erwin dengan 34,08%, Arfi – Yena 12,33%, Dandan – Arif 9,50% dan ada 7,50% responden yang belum menentukan pilihan,” jelas Kiki.
“Selisih suara pasangan Haru – Dhani dengan Farhan – Erwin sangat tipis yakni 2,50% saja, sehingga pemenang Pilkada Kota Bandung nanti akan ditentukan oleh 7,50% masyarakat yang sampai saat ini masih belum punya pilihan pasangan Wali Kota Bandung,” lanjut Kiki.
Sementara dalam hal alasan memilih pasangan calon Wali Kota Bandung, Kiki menyebutkan, alasan tertinggi dengan angka 26,31% adalah karena responden merasa yakin pasangan yang mereka pilih akan mampu menyelesaikan masalah di Kota Bandung.
“Artinya masyarakat yakin betul pasangan yang mereka pilih akan membawa Kota Bandung ke arah yang lebih baik,” tuturnya.
Meski mayoritas responden sudah punya pilihan, angka kemungkinan untuk mengubah pilihan masih sangat tinggi yakni 46,58%.
Angka tersebut menunjukkan hampir setengah dari masyarakat Kota Bandung masih mungkin mengubah pilihan di detik-detik terakhir menjelang Hari-H pencoblosan.
“Masih ada waktu beberapa hari lagi jelang pencoblosan 27 November 2024. Waktu yang tersisa ini tentu harus dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh masing-masing kandidat maupun partai pendukung agar dapat memenangkan kontestasi Pilkada di Kota Bandung,” pungkasnya. ***
Sumber : koran-gala.id
Leave a comment