Calon Wali Kota Bandung Haru Suandharu ingin menghadirkan konsep mixed use atau kawasan serbaguna dalam revitalisasi pasar di Kota Bandung. Itu diungkapkan saat berkunjung ke The Hallway Space di Pasar Kosambi, Minggu (3/11) malam.
Haru menuturkan, sudah saatnya pasar – pasar di Kota Bandung ini direvitalisasi. Namun dengan konsep yang baru.
Revitalisasi tersebut tentu melalui berbagai proses evaluasi. Mulai dari proyek pembangunan pasar yang mangkrak, pasar yang dikerja samakan dengan pihak ketiga, hingga evaluasi terhadap pengelola atau PD Pasar. “Masih mampu apa tidak untuk kelola pasar, kalau masih ya silahkan tapi harus dengan konsep baru,” jelasnya.
Haru menuturkan, saat ini adalah era distrupsi atau era perubahan. Di satu sisi brand – brand yang biasa bertengger di mall mulai keluar membangun outlet sendiri lantaran mall makin sepi.
Sepinya mall itu juga faktor daya beli masyarakat yang turun. Kebanyakan masyarakat akan belanja sesuai budget. Mestinya ini jadi peluang bagi pasar – pasar tradisional.
Namun ternyata kondisi pembeli di pasar tradisional juga ikut tergerus. Karena itu butuh sentuhan yang baru dan kretif untuk menggeliatkan lagi pasar – pasar tradisional. “Saya kira konsep mixed use bisa untuk di diskusikan, untuk di implementasikan,” tuturnya.
Pengembangan pasar perlu mengintegrasikan kebutuhan dan berbagai kegiatan masyarakat. Misal dipadukan dengan kafe, co-working space, hingga ruang kreatif. Sehingga pasar kembali menjadi pusat keramaian. Dan otomatis turut mendongkrak penjualan dari pedagang pasar.
Ditambah, pemerintah daerah juga perlu memberikan suntikan stimulus lain. Misal dengan memperbanyak event.
Haru melanjutkan, pihaknya juga sempat berdialog dengan para pelaku industri kreatif di Kota Bandung. Ternyata mereka cukup kesulitan untuk mendapatkan ruang kreasi atau ruang pentas.
Menurutnya, dua kebutuhan itu bisa dipadukan. Yakni dengan mengkolaborasikan ruang kreatif itu di pasar – pasar yang ada di Kota Bandung. “Di satu sisi pasar sepi, lalu di sisi lain teman – teman industri kreatif butuh ruang. Jadi pasar bisa jadi venue industri kreatif,” jelasnya.(son)
Sumber : jabarekspres.com
Leave a comment