Generasi muda saat ini diharapkan mampu berkontribusi untuk memajukan bangsa dengan profesi yang ditekuni.
Pernyataan itu disampaikan oleh Ketua DPW PKS Jawa Barat, Haru Suandharu, dalam rangka mengingat jasa-jasa para pahlawan terdahulu pada momen HUT ke-79 Republik Indonesia.
Menurut dia, semangat juang dan tekad kuat para pahlawan mesti diwarisi di masa kini.
“Saya sering katakan pemuda itu pemimpin hari ini. Jangan katakan pada mereka kamu pemimpin masa depan dan biar kami yang memimpin hari ini,” ucap Haru usai pimpin upacara di Kabupaten Bandung Barat, Minggu (18/08/2024).
Haru memandang, pola pikir generasi muda yang luas dengan berbagai ide dan gagasan segar, perlu diberikan ruang kebebasan untu mengeksplor apa yang diperlukan untuk bangsa, sesuai dengan profesi generasi-generasi muda dibidangnya.
“Termasuk juga kontribusi anak-anak muda, kita harus paham keinginan mereka. Jadi satu sisi kita harus punya ruang kepada mereka, di lain sisi juga kita juga harus mewariskan nilai pada mereka. Ini harus kita lakukan bersama-sama,” ungkapnya.
Ruang yang diberikan itu, kata Haru, tetap mesti digunakan untuk berkontribusi menciptakan Indonesia emas, bukan Indonesia cemas.
“Maka warisi identitas jati diri kalian, warisi nilai pendahulu kita agar kalian tidak tersesat. Sehingga menjadi pemimpin-pemimpin Indonesia emas, bukan pemimpin pemimpin yang gagal karena ada di Indonesia cemas,” tegas Haru.
“Pahlawan hari ini adalah yang bisa membuka lapangan kerja, menurunkan harga sembako, memberikan jaminan kesehatan, pendidikan, lingkungan sehat. Itu yang harus kita perjuangkan agar menjadi kenyataan,” beber Haru.
Selain itu, Haru juga memaparkan pandangannya terkait esensi kemerdekaan. Baginya, kemerdekaan merupakan kondisi ketika publik tidak lagi takut berbeda pendapat.
Sepanjang niatnya baik untuk kemajuan Indonesia, kata bakal calon Gubernur Jabar tersebut, masyarakat harus diberikan ruang dalam mengemukakan pendapat serta pandangannya secara bebas dan leluasa.
“Jangan sampai kita tunduk dan takluk pada tekanan politik, tekanan hukum, tekanan ekonomi, kita harus merdeka, kita harus bisa berekpresi dalam mengisi kemerdekaan ini sesuai apa yang bisa kita lakukan,” ungkap Haru. (*)
Sumber : priangan.tribunnews.com
Leave a comment