Calon Wali Kota Bandung nomor urut 2, Haru Suandharu menekankan pentingnya komitmen kepala daerah dalam menyelesaikan masalah sampah. Ada lima aspek kunci yang digarisbawahi, yakni regulasi, institusi, anggaran, teknologi, dan partisipasi masyarakat.
Pernyataan tersebut disampaikan saat menjawab pertanyaan calon Wali Kota Bandung nomor urut 4, Arfi Rafnialdi terkait strategi penanganan sampah saat sesi tanya jawab dalam Debat Publik Pertama Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung 2024, Rabu malam (30/10).
“Saat ini, 383 RW sudah menjadi Kawasan Bebas Sampah (KBS). Kami ingin memperluasnya hingga mencakup 1.500 RW di seluruh Kota Bandung,” ujar Haru di Sudirman Grand Ballroom, Kota Bandung.
Adapun dana untuk memperluas program tersebut berasal dari Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan (PIPPK), yang anggarannya sekira Rp400 miliar. Dana tersebut, akan dikelola secara selektif dan diprioritaskan untuk penanganan sampah.
Dalam strategi Zero Waste yang diusulkan, Haru menekankan pentingnya penggunaan teknologi magotisasi sebagai pengganti pembakaran sampah yang merusak lingkungan.
“Zero Waste harus menjadi kebijakan kita. Teknologi magotisasi harus kita gunakan, jangan sampai sampah dibakar,” tegasnya.
Selain itu, Haru berkomitmen mendorong percepatan pembangunan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka karena fasilitas tersebut dinilai krusial dalam menyelesaikan masalah sampah Kota Bandung.
Ia juga menyatakan dukungan untuk Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Gedebage yang kini mampu menyerap hingga 390 ton sampah per hari dan berjanji akan terus mengoptimalkan fungsinya.
“Kita juga harus mulai mengurangi penggunaan sampah plastik. Jadi kunci selesaikan sampah adalah kita selesaikan dari sumbernya,” jelas Haru.
Haru meyakini, melalui kolaborasi yang baik dan komitmen penuh, Bandung akan mencapai lingkungan lebih bersih.
“Kami optimis Bandung dapat menjadi Kota Kreatif Dunia yang bebas sampah,” pungkas Haru.
Diketahui, tema debat perdana Pilwalkot Bandung 2024 yakni ‘Tantangan Masa Depan Kota Bandung Mengintegrasikan Inovasi Tata Kelola Pemerintahan, Keberlanjutan Lingkungan, dan Tata Ruang yang Efisien’.
KPU Kota Bandung mengangkat tiga isu debat, yaitu ‘Tata Kelola Pemerintahan dan Inovasi Kebijakan’, ‘Keberlanjutan dan Kelestarian Lingkungan’ serta ‘Infrastruktur dan Tata Ruang’. Sementara sub tema dari debat perdana nanti meliputi ‘Kemacetan dan Interkonektivitas’, ‘Penanganan Sampah’, ‘Penanganan dan Mitigasi Bencana yang Komprehensif’, ‘Tata Ruang’ serta ‘Reformasi Birokrasi’.
Sumber : rmoljabar.id
Leave a comment