Cara Kang Haru Jaga Rasa Nasionalisme dan Patriotisme Pemuda

Pentingnya menjaga jiwa patriotisme dan nasionalisme oleh masyarakat, khususnya kaum muda (Gen-Z) di tengah pesatnya era digital, memang perlu diperhatikan.

Seperti yang dikatakan Calon Walikota Bandung nomor urut 2, Haru Suandharu yang mengatakan patriotisme sebagai ketahanan nasional, perlu dilakukan transformasi khususnya untuk menyasar kebiasaan kaum muda, yang identik dengan media sosial.

“Sekarang kan mereka akrab dengan sosial media, mereka akrab dengan influencer gitu kan. Dengan era digital ini kan dunia menyatu, apa yang sedang viral, sedang hits di negara lain, ini bisa di (negara) kita juga,” ucap Haru usai acara yang berlangsung di kawasan Kebon Jati, Bandung, Jum’at (15/11/2024).

“Sehingga yang sebenarnya ketahanan nasional yang disebut dengan jiwa patriotisme ya. Saya kira harus kita transformasi ke dalam kekinian,” sambungnya.

Transformasi ke era kekinian yang dimaksud Haru, seperti menggunakan media sosial, sebagai sarana untuk menyampaikan pesan-pesan positif kepada masyarakat luas.

Sehingga khayalak muda, yang kian sering diibaratkan ‘tidak bisa hidup tanpa gadget’ pun, dapat tersampaikan lewat media sosial dengan cara seunik mungkin, yang dapat menggejolakkan kembali gairah patriotisme dan nasionalisme yang lambat laun kini mulai terkikis oleh kaum muda.

“Kemudian mungkin bisa kita buat film kartun, bisa kita buat komik gitu kan. Jadi saya kira banyak media untuk kemudian mentransformasikan nilai patriotisme dan nasionalisme tersebut”, ungkap Haru.

Selain melalui digitalisasi pun, sambung Haru, kiat-kiat menumbuhkan jiwa patriotisme pun dapat dilakukan secara offline.

Seperti diskusi secara langsung, namun tetap bergaya kekinian, sehingga generasi muda dapat menikmati acara, sekaligus memupuk jiwa patriotisme dan nasionalisme dalam diskusi yang diikutinya.

“Misalkan diskusi nya di cafe, mengundang influencer. Juga kita adakan kegiatan yang lintas generasi. Influencer nya ada, orang tuanya ada, yang berjuangnya ada,” kata Haru.

“Ini menjadi perhatian kita bersama ya, tetapi kita juga harus tenang, jangan sampai overthinking. Jadi ya namanya juga anak muda, kita harus menyikapinya secara ya tenang dan sistematis,” tutupnya.

Sumber : rri.co.id