Calon Wali Kota Bandung nomor urut 2, Haru Suandharu, menyoroti adanya perbedaan persoalan yang dirasakan antara orangtua dan anak muda dalam dunia pendidikan.
Menurutnya, bila orangtua cenderung mengeluhkan soal zonasi, PPDB, dan biaya pendidikan, generasi muda lebih mengkhawatirkan kesehatan mental mereka.
“Keluhan dari orangtua biasanya tentang zonasi, PPDB, atau biaya pendidikan. Ketika saya bertemu langsung anak-anak muda, mereka justru menyoroti persoalan mental health,” ujar Haru usai acara diskusi bertajuk Buka Suara di Bandung, Jumat (8/11).
Haru menilai, terdapat kesenjangan perspektif yang signifikan antara orangtua dan generasi muda terkait tantangan pendidikan saat ini.
Ia mengajak seluruh pihak, mulai dari orangtua, guru, pemerintah, bersama-sama menyelaraskan perbedaan tdemi kualitas pendidikan dan kesejahteraan generasi muda yang lebih baik.
“Pendidikan adalah persoalan kompleks yang menuntut solusi menyeluruh. Kita perlu mempertemukan perbedaan ini agar tercipta kebijakan yang selaras dengan kebutuhan generasi muda,” tambahnya.
Lebih lanjut, Haru menjelaskan masalah pendidikan dan kesehatan mental tidak bisa hanya diselesaikan pemerintah. Ia mendorong adanya kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan kebijakan komprehensif dan efektif.
Disinggung pentingnya kurikulum lokal untuk mengatasi persoalan seperti perundungan (bullying), Haru menyebut perlunya pendekatan yang komprehensif serta keterlibatan orangtua dalam mendukung pendidikan karakter anak.
“Setiap orangtua pasti memprioritaskan pendidikan dan kesejahteraan anaknya. Oleh karena itu, perlu koordinasi dari berbagai pihak yang terlibat agar kebijakan pendidikan ke depan lebih tepat sasaran dan berdampak positif bagi generasi muda kita,” tandas Haru.
Senada, anggota DPRD Kota Bandung Andri Rusmana juga sependapat terkait pentingnya penguatan pendidikan mental. Pihaknya juga tidak segan memberikan dukungan sebagai legislatif demi kualitas pendidikan yang baik.
“Ini masukan yang fresh juga. Dukungan anggaran kenapa tidak jika untuk kualitas pendidikan yang baik. Kami harap ada keberanian dari eksekutif. Misal kebijakan muatan lokal,” tutup Andri.
Sumber : rmoljabar.id
Leave a comment