Dalam momentum Maulid Nabi, bakal calon Wali Kota Bandung, Haru Suandharu, mengajak masyarakat untuk kembali meneladani sifat-sifat Nabi Muhammad SAW dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Haru menekankan pentingnya momen Maulid Nabi sebagai pengingat untuk menghidupkan kembali nilai-nilai luhur yang diajarkan Rasulullah, terutama dalam hal akhlak dan perilaku.
“Maulid Nabi adalah momen untuk membangkitkan semangat umat Islam, mengenali kembali jati diri, dan meneladani akhlak Rasulullah. Tantangannya adalah bagaimana membawa kembali nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Haru, Minggu (15/9).
Bersama bakal calon Wakil Wali Kota Bandung, Ridwan Dhani Wirianata, Haru berkomitmen menjadikan Bandung sebagai kota kreatif yang maju, agamis, sejahtera, dan berkelanjutan, menarik wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri.
Kendati begitu, Haru mengingatkan seiring berkembangnya kota, masyarakat Bandung harus memperkuat jati diri dan memiliki daya tahan, terutama dengan menjadikan agama sebagai benteng pelindung.
“Bandung sebagai kota kreatif bertaraf dunia akan menarik banyak orang dari berbagai latar belakang. Untuk itu, orang Bandung harus punya identitas yang kuat. Benteng terbaik untuk itu adalah agama,” jelasnya.
Disinggung potensi benturan budaya dan agama saat Bandung berkembang sebagai kota kreatif, Haru menegaskan kemajuan tidak harus mengorbankan agama atau jati diri. Contohnya Bali dan Qatar, dua wilayah yang berhasil mempertahankan identitas mereka meski menjadi tujuan wisata internasional.
“Bali tetap memegang teguh agamanya meski banyak turis asing datang. Begitu juga Qatar saat menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022, dengan aturan ketat soal minuman keras dan pakaian publik. Mereka tetap menarik wisatawan tanpa harus menggadaikan identitas,” kata dia.
Haru juga menyampaikan, budaya, keramahan, dan tradisi masyarakat Bandung adalah daya tarik yang kuat bagi wisatawan. Ia mencontohkan Saudi Arabia, yang meski memberlakukan aturan ketat terkait busana di tempat wisata religi, tetap menjadi tujuan wisata populer.
“Jati diri, budaya, dan prinsip suatu daerah memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan, jadi tidak perlu khawatir mengorbankan hal-hal tersebut,” tutup Haru.
Sumber : rmoljabar.id
Leave a comment