Jejak Kang Haru

Buka Peluang Koalisi dengan Parpol Beda Ideologi, Bursa Cagub Jabar PKS Mengerucut ke Mohammad Idris dan Haru Suandharu

Bursa calon Gubernur Jabar dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengerucut jadi dua nama. Kini tinggal menunggu keputusan Dewan Pengurus Pusat (DPP) untuk kepastian rekom yang diberikan.

Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Jabar Haru Suandharu menguraikan, dua nama tersebut adalah Mantan Wali Kota Depok Mohammad Idris dan dirinya. “Sudah dirapatkan di tingkat wilayah dan telah diajukan ke DPP. Dua nama Kang Idris dan Saya (Haru Suandharu.red),” katanya dalam diskusi Menakar Pilgub Jawa Barat yang digelar Indonesian Politics Research & Consulting (IPRC), Senin (13/05).

Haru melanjutkan, kini keputusan terkait calon yang akan diusung untuk perebutan kursi Gubernur Jabar itu ada di tangan DPP. “Kami tinggal menunggu dari DPP. Rekomnya ke siapa,” sambungnya.

BACA JUGA: Tegas Usung Dadang Supriatna, PKB Kabupaten Bandung Mulai Bermanuver Kunjungi Tiga Partai di Pilkada 2024

Sebagai salah satu bursa kandidat, Mohammad Idris juga bukan tokoh sembarangan. Ia telah dua periode memimpin Kota Depok.

Perolehan 14,83 persen suara di Pemilu 2024 atau terbesar kedua di Jabar ternyata masih belum cukup untuk mengusung kandidiat Gubernur dan Wakil Gubernur sendiri. Makanya, saat ini PKS Jabar juga berproses untuk membangun koalisi.

Haru menerangkan, koalisi yang dibangun juga tidak menutup kemungkinan dengan parpol yang memiliki perbedaan mendasar secara ideologi politik. Misalnya peluang koalisi dengan PDIP sekalipun. “PKS tidak masalah berkoalisi dengan partai manapun. Arahan DPP tidak ada yang tidak boleh. Sama PDIP hayu (kalau mau.red),” cetusnya.

Menurut Haru, pembicaraan koalisi politik saat ini tidak lagi soal perbedaan ideologi. Di tingkat elite, koalisi lebih ke pertimbangan taktis. Hal itu juga beda dengan pertimbangan pragmatis. “Kalau pragmatiskan pilih siapa yang populer dan logistik besar,” katanya.

BACA JUGA  Masuk Bursa Pilgub, Ini Kata Haru

Haru melanjutkan, saat ini yang dihadapi dalam membangun koalisi bukanlah soal perbedaan ideologi kiri karan tapi lebih ke pragmatisme popularitas dan kekuatan logistik. “Karena belum tentu juga orang populer dan logistik besar akan bisa mensejahterakan rakyat,” sindirnya.

Haru menjanjikan bahwa dalam Pilkada 2024 ini PKS akan membuat jangan sampai kandidat hanya melawan kotak kosong. Artinya hanya ada satu pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur.

Makanya PKS saat ini juga masih sibuk berkomunikasi dengan elite parpol di Jabar. “Ada yang baru janjian. Ada yang sudah 2 sampai 3 kali komunikasi,” tutupnya.(son)

Sumber : jabarekspres.com

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

Jejak Kang Haru

Dua Ketua RW di Bandung Laporkan Dugaan Money Politik

Dua ketua RW di Kelurahan Pasirluyu, Kota Bandung melaporkan dugaan money politik...

Jejak Kang Haru

Salat dan Baca Al-Quran, Ritual Kang Haru Sebelum Nyoblos

Calon Walikota Bandung nomor urut dua, Haru Suandharu menggunakan hak pilihnya di...

Jejak Kang Haru

Elektabilitas Dua Paslon Saling Tempel di Pilwalkot Bandung

Lembaga survei Polsight merilis hasil preferensi masyarakat menjelang Pilwalkot Bandung 2024. Hasilnya,...