Memasuki masa waktu kampanye yang semakin menyempit, sejumlah Tim Kampanye Daerah (TKD) lakukan strategi-strategi untuk melebarkan sayapnya, menancapkan bendera di daerah-daerah yang sebelumnya tertancap bendera lawan atau kawan.
Seperti halnya TKD Jawa Barat AMIN, yang sambangi 70 orang tokoh pentolan Cirebon dan Indramayu, di RM Roso Echo, Cirebon, Sabtu (06/01/2024).
Kawasan Cirebon-Indramayu yang digadang-gadang sebagai kandang banteng, kini kian me-“mutih” seiring perjalanan waktu.
“Kandang banteng itu referensi pada tahun 2019. Dan setelah itu kita lalui hingga 2024 itu kan cukup panjang perjalanan nya. Tentu ada perubahan-perubahan, pergeseran-pergeseran. Dengan 3 pasangan ini kan sudah tidak sekeras 2019. Kalau dulu kan bisa 1 keluarga itu berantem, leave group segala macam. Sekarang orang pada santai, senyum saja. Dan itu yang kita harapkan, kampanye itu harus adem, akur, asik,” ungkap Ketua TKD Jabar AMIN, Haru Suandharu.
Ditempat yang sama, Anwar Yasin selaku pentolan tokoh masyarakat Cirebon-Indramayu mengatakan, me-mutih nya Cirebon-Indramayu tentu menjadi momentum bagi masyarakat sekitar ditengah kebingungan kemana masyarakat harus berpijak.
“Yang kita tahu adalah selalu ada perubahan, perubahan itu perlu suatu kepastian. Dan sekarang kita bergeser untuk pak anies yang menang. Orang sudah mulai jenuh untuk partai ini, warna ini sebagainya hingga mereka bangkrut banyak hal. Makanya PKS dan anies itu satu harapan bagi mereka. Mudah-mudahan tahun 2024 nanti saatnya,”ungkapnya.
“Permasalahan yang paling parah di Cirebon itu hampir semua bupati nya semua dipenjara karena kasus korupsi. Nah tentu ini jadi titik balik untuk orang-orang sini untuk memilih siapa sih partai yang terbaik, partai yang bersih, yang peduli masyarakat, itu yang dicari orang sini,” tutup Anwar. *(e.nirmayadi)
sumber : inspira.tv
Leave a comment