Anggota Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat, Haru Suandharu menjelaskan bahwa DPRD Jabar saat ini tengah membahas berbagai bahasan, mulai anggaran APBD 2024 bersama mitra komisi, hingga terkait persiapan pemilihan umum 2024 serentak.
“Tahun depan itu akan ada pemilu, yang di mana akan diselenggarakan pemilihan legislatif dan pilpres yang kemungkinan bisa berlangsung dua putaran jika akhirnya ada tiga pasangan calon. Kami juga cek kesiapan organisasi perangkat daerah, programnya, dan anggarannya untuk antisipasi pemilu juga pilkada,” katanya, Selasa (24/10/2023) di Kantor DPW PKS Jabar, Jalan Soekarno Hatta.
Haru menegaskan tahapan persiapan pemilu teruslah berjalan baik tingkat provinsi, pemkab atau pemkot, selain itu masalah anggaran pemilu pun telah berjalan.
“Tapi, kemarin saat saya silaturahim ke KPU Jabar itu katanya ada 16 kota/kabupaten yang demosioner alias belum keluar komisioner yang baru dan digantikan sementara oleh KPUD Jabar,” katanya.
Pemilu 2024 secara serentak, lanjut Haru, kendala yang ditemukan ialah semacam itu.
Di mana satu sisi bagus karena serentak, tapi di sisi lainnya kesibukan berkali lipat, atau jika diibaratkan semacam pernikahan massal dan hal tersebut belum pernah terjadi di pemilu sebelum-sebelumnya.
“Pemilu 2024 akan berbeda sekali dengan pemilu 2019. Mungkin pemilu 2024 ada banyak mind blowing (mengejutkan), dimulai putusan Mahkamah Konstitusi soal capres-cawapres. Saya kira akan banyak seperti itu. Tapi, kondisi tersebut menjadi bagian dinamika yang mengejutkan,” ujarnya.
Sejauh ini, kata Haru, koordinasi dengan berbagai lembaga menjelang pemilu 2024 pun berjalan dengan baik dan lancar tak ada masalah.
“Namun, saya lihatnya sekarang ditandai VUCA (volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity) di mana perubahan sangat cepat, tak terduga, serta dipengaruhi banyak faktor yang sulit dikontrol dan kebenaran atau realitasnya menjadi sangat subjektif. Itulah fenomena yang tak ada di pemilu 2019,” katanya.
Di samping itu, Haru masih merasa yakin pemilu 2024 bisa berjalan aman dan tertib, meski potensi-potensi non teknis pastilah ada namun itu menjadi tanggung jawab semua guna menghadirkan sebuah kondusivitas.
Sumber : jabar.tribunnews.com
Leave a comment